Rabu, 29 April 2015

10 Contoh Simetri yang Indah di Alam

Selama berabad-abad, simetri tetap menjadi subjek yang mempesona para filsuf, astronom, matematikawan, fisikawan, seniman, dan arsitek. Orang-orang Yunani kuno benar-benar terobsesi dengannya dan bahkan hari ini kita cenderung memihak simetri dalam segala hal dari perencanaan tata letak furnitur hingga penataan rambut kita. Tidak ada yang tahu pasti mengapa symmetry selalu hadir di alam, atau mengapa matematika di baliknya tampaknya menyebar ke segala sesuatu di sekitar kita. Berikut adalah sepuluh contoh terkenal dari simetri yang ada di alam.




10. Romanesko
Dalam geometri, fraktal adalah pola yang kompleks di mana setiap bagian dari suatu hal memiliki pola geometris yang sama seperti keseluruhan. Demikian juga yang terjadi pada brokoli romanseco, setiap floret menyajikan spiral logaritmik yang sama dengan seluruh kepala (atau hanya miniatur dari kepala). Pada dasarnya, satu romanesco adalah terdiri dari beberapa kerucut berspiral besar yang tiap kerucut juga terdiri dari beberapa kerucut berspiral yang lebih kecil.

Romanesco kerabat dekat dari brokoli dan kembang kol; meskipun rasa nya lebih mirip dengan kembang kol. Romanesco juga kaya karotenoid dan vitamin C dan K, yang berarti bahwa sayuran ini selain menyehatkan, juga indah secara matematis.




9. Sarang Lebah Madu
Lebah tidak hanya pintar memproduksi madu tapi tampaknya mereka juga memiliki bakat dalam geometri. Selama ribuan tahun, manusia telah kagum dengan bentuk heksagonal yang sempurna pada sarangnya dan bertanya-tanya bagaimana lebah secara naluriah dapat membuat bentuk yang manusia hanya dapat lakukan dengan penggaris dan busur. Sarang lebah adalah kasus simetri wallpaper, di mana pola berulang meliputi bidang (misalnya lantai keramik atau mosaik).

Bagaimana dan mengapa lebah lebih memilih segi enam? Nah, matematikawan percaya bahwa itu adalah bentuk yang sempurna untuk memungkinkan lebah menyimpan jumlah kemungkinan terbesar madu dengan menggunakan bahan pembuat (lilin) sesedikit mungkin. Bentuk lain, misalnya seperti lingkaran, akan meninggalkan celah antara sel-selnya, jika digabungkan bersama-sama.

Pengamat lain, yang kurang percaya pada kecerdikan lebah, berpikir bentuk segi enam tersebut adalah "kecelakaan." Dengan kata lain, lebah hanya membuat sel melingkar dan lilin alami runtuh ke dalam bentuk segi enam. Namun yang jelas, sarang lebah adalah produk alam yang indah dan mengesankan.




8. Bunga Matahari
Bunga Matahari menampilkan simetri radial dan jenis yang menarik dari simetri numerik yang dikenal sebagai deret Fibonacci. Deret Fibonacci adalah 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 24, 55, 89, 144, dan seterusnya (setiap angka ditentukan dengan menambahkan dua angka sebelumnya).

Jika kita menghitung jumlah benih yang menspiral pada bunga matahari, kita akan menemukan bahwa jumlah spiral sesuai dengan deret Fibonacci. Bahkan, banyak tanaman yang besar (termasuk romanesco brokoli) menghasilkan kelopak, daun, dan biji-bijian sesuai dengan deret Fibonacci.

Kepala bunga matahari. Ini biasanya berisi dua jenis spiral. Tiga puluh empat menspiral ke satu arah dan lima puluh lima ke arah lainnya. 34 dan 55 adalah bilangan dalam deret Fibonacci. Beberapa bunga matahari memiliki bilangan Fibonacci lebih besar. Seperti 89 dan 144.

Tidak hanya itu, penelitian telah menunjukkan bahwa di bawah berbagai kondisi pertumbuhan setiap benih bunga matahari muncul pada sudut 137,5 derajat dari benih sebelumnya. Hebatnya, 137,5 derajat adalah sudut yang terkenal yang disebut, "The Golden Angle". Sudut emas ini berasal dari apa yang disebut sebagai Golden Ratio atau Phi (1,618033988749895 ...). Golden Ratio erat terkait dengan urutan Fibonacci.

Tapi kenapa bunga matahari dan tanaman lainnya mematuhi aturan matematika? Seperti pola heksagonal dalam sarang lebah, itu semua adalah masalah efisiensi. Jadi Golden Angle menghasilkan penggunaan yang paling efisien dari bunga matahari dalam ruang yang terbatas.

Jadi, untuk setiap tanaman yang mengikuti deret Fibonacci, terdapat sudut yang sesuai dengan Phi (yaitu "sudut emas") antara setiap biji, daun, kelopak, atau cabang.




7. Cangkang Nautilus
Selain tanaman, beberapa hewan, seperti nautilus, mengikuti deret Fibonacci. Cangkang nautilus tumbuh dalam "Spiral Fibonacci". Spiral terjadi karena cangkang berupaya untuk mempertahankan bentuk proporsional seiring mereka tumbuh. Dalam kasus nautilus, pola pertumbuhan ini memungkinkan untuk mempertahankan bentuk yang sama sepanjang hidup nya (tidak seperti manusia, yang tubuhnya berubah seiring usia mereka).

Seperti yang sering terjadi, ada pengecualian dalam setiap aturan - jadi tidak semua nautilus mengikuti deret Fibonacci. Tapi mereka semua mematuhi beberapa jenis spiral logaritmik. Dan sebelum Anda mulai berpikir bahwa cephalopod ini bisa mengalahkan Anda di kelas matematika, ingat bahwa mereka tidak menyadari bagaimana cangkang mereka tumbuh, itu hanya manfaat dari desain evolusioner yang memungkinkan moluska tumbuh tanpa mengubah bentuk.




6. Hewan
Bulu Merak

Sebagian besar hewan memiliki simetri bilateral - yang berarti bahwa mereka dapat dibagi menjadi dua bagian yang serupa, jika mereka merata dibagi ditengah. Bahkan manusia memiliki simetri bilateral, dan beberapa ilmuwan percaya bahwa kesimetrian seseorang adalah faktor yang paling penting dalam penilaian kita mengenai indah atau tidaknya fisik seseorang. Dengan kata lain, jika Anda memiliki wajah yang tidak simetris, sebaiknya Anda memiliki banyak kelebihan lainnya untuk menebus ketidaksimetrian itu.  :)

Salah satu hewan yang dianggap telah memanfaatkan simetri untuk menarik pasangannya adalah Merak. Darwin begitu kesal dengan burung ini, dan menulis dalam sebuah surat tahun 1860:

"Melihat bulu di ekor merak, setiap kali aku menatapnya, membuat saya sakit!"

Bagi Darwin, ekor merak tampak tidak masuk akal evolusi karena tidak cocok dengan teori "survival of the fittest" nya. Dia tetap kesal sampai dia menemukan teori seleksi seksual, yang menegaskan bahwa hewan mengembangkan fitur tertentu untuk meningkatkan kesempatan mereka untuk kawin. Rupanya burung-burung merak memiliki seleksi seksual, dan mereka telah mencoba berbagai adaptasi untuk menarik betina, termasuk warna-warna cerah, ukuran besar, dan simetri bentuk tubuh mereka dan dalam pola berulang bulu ekor mereka.




5. Jaring Laba-Laba

Ada sekitar 5.000 jenis laba-laba orb, dan semua membuat jaring melingkar yang hampir sempurna membentuk simetri radial untuk menangkap mangsa. Para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin mengapa laba-laba orb membuat jaringnya begitu geometris karena menurut tes yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa jaring orb tidak menjerat makanan lebih baik dari jaring yang berbentuk lain.

Beberapa ilmuwan berteori bahwa jaring orb dibangun untuk kekuatan, dan simetri radial membantu untuk mendistribusikan kekuatan dampak ketika mangsa menghantam jaring secara merata, sehingga jaring tidak gampang robek. Tapi pertanyaannya tetap: jika itu benar-benar adalah desain web yang lebih baik, maka mengapa tidak semua laba-laba memanfaatkannya? Beberapa laba-laba non-orb yang diketahui mampu membuat seperti itu, tampaknya tidak tertarik.




4. Snowflakes

Bahkan sesuatu yang kecil seperti kepingan salju diatur oleh hukum keteraturan, karena kebanyakan kepingan salju menunjukkan simetri radial segi enam segi dengan pola rumit yang sama pada masing-masing lengannya. Memahami mengapa tanaman dan hewan memilih simetri saja sudah cukup membuat kita kesulitan untuk memahaminya, apalagi  untuk memahami mengapa benda mati seperti kepingan salju juga memilih simetri

Ternyata, itu semua bermuara pada proses kimiawi; dan secara khusus, bagaimana molekul air mengatur diri mereka saat memadat(mengkristal). Molekul air berubah menjadi padat dengan membentuk ikatan-ikatan hidrogen lemah satu sama lain. Ikatan-ikatan ini tersusun dalam susunan yang memaksimalkan kekuatan tarik menarik dan meminimalkan kekuatan tolak menolak, yang membuat bentuk bentuk heksagonal keseluruhan kepingan salju. Tapi seperti yang diketahui, tidak ada dua kepingan salju yang sama, jadi bagaimana mungkin kepingan salju benar-benar simetris, tapi tidak tetap tidak sama dengan kepingan salju yang lain?

Nah, itu karena setiap kepingan salju yang turun dari langit, mengalami kondisi atmosfer yang unik, seperti kelembaban dan suhu, yang efeknya adalah bagaimana kristal pada serpihan "tumbuh." Semua lengan serpihan mengalami kondisi yang sama dan akibatnya mengkristal dalam cara yang sama - dengan lengan serpihan lainnya. Tidak ada kepingan salju yang mengalami kondisi yang sama saat turun dari langit dan karenanya mereka semua terlihat  berbeda satu sama lain. Selengkapnya baca disini




3. Galaksi-Galaksi
Seperti yang kita lihat, simetri dan pola matematis ada hampir di mana-mana, tetapi apakah itu hanya terbatas terbatas pada planet kita sendiri? Ternyata tidak! Setelah baru-baru menemukan sebuah bagian baru di tepi Galaksi Bima Sakti, astronom sekarang semakin percaya bahwa galaksi adalah gambar cermin yang hampir sempurna dari dirinya sendiri. Berdasarkan informasi baru ini, para ilmuwan lebih percaya diri dalam teori mereka bahwa galaksi kita hanya memiliki dua lengan utama: Perseus dan Scutum-Centaurus.

Selain memiliki simetri cermin, Bima Sakti memiliki desain-lain yang serupa dengan kerang nautilus dan bunga matahari - dimana masing-masing "lengan" galaksi, menspiral logaritmik dengan awal di pusat galaksi dan melebar keluar.

Tidak hanya sampai disitu, sebenarnya mayoritas galaksi menunjukkan simetri yang kuat di sepanjang tiga sumbu. Galaksi-galaksi yang tidak simetris, atau disebut sebagai "galaksi asimetris" cenderung menunjukkan pelintiran (warp) dan penyimpangan lainnya dari simetri melingkar.

Galaksi menjadi asimetris biasanya karena mereka berinteraksi dengan galaksi lain melalui sebuah papasan dekat atau peristiwa merger. Interaksi ini mengganggu galaksi (disk galaksi sangat sensitif terhadap gangguan gravitasi seperti ini), dan sering memicu ledakan formasi bintang baru. Untuk alasan ini, galaksi asimetris biasanya galaksi disk dengan tingginya tingkat pembentukan bintang.

Model menunjukkan bahwa setelah interaksi selesai (yaitu papasan dekat atau merger selesai) galaksi akan kembali ke konfigurasi simetris dalam waktu sekitar 500 juta tahun, dan pembentukan bintang di dalamnya kembali ke tingkat yang lebih normal. Hal ini membuat galaksi-galaksi asimetris relatif langka. Meski begitu, asimetri di galaksi, bersama dengan warps, ekor pasang surut gravitasi, meemberi para astronom sarana untuk menyelidiki interaksi yang sedang atau telah berlangsung, serta dinamika galaksi yang terlibat. Interaksi galaksi dapat dibaca disini




2. Simetri Matahari dan Bulan
Dengan matahari memiliki diameter 1,4 juta kilometer dan Bulan memiliki diameter hanya 3.474 kilometer, tampaknya hampir mustahil bahwa bulan mampu memblokir cahaya matahari dan memberi kita sekitar lima gerhana matahari setiap dua tahun.

Bagaimana itu terjadi? Kebetulan, meskipun lebar matahari adalah sekitar empat ratus kali lebih besar dari bulan, matahari juga empat ratus kali lebih jauh. Simetri dalam rasio ini membuat matahari dan bulan muncul hampir seukuran jika dilihat dari Bumi, dan karena itu memungkinkan untuk bulan untuk memblokir sinar matahari ketika keduanya selaras.

Tentu saja, jarak bumi dari matahari dapat meningkat selama mengorbit, dan ketika gerhana terjadi saat itu, kita melihat gerhana annular, atau gerhana cincin, karena matahari tidak sepenuhnya tersembunyi. Tapi setiap satu sampai dua tahun, semuanya dalam keselarasan yang tepat, dan kita dapat menyaksikan peristiwa spektakuler yang dikenal sebagai gerhana matahari total.

Para astronom tidak yakin apakah fenomena matahari-bulan yang terlihat seukuran ini umum di antara planet-planet lain, tetapi mereka pikir itu cukup langka. Meski begitu, kita tidak harus menganggap kita sangat istimewa, karena semua tampaknya hanyalah masalah waktu. Misalnya, setiap tahun bulan melayang sekitar empat sentimeter lebih jauh dari Bumi, yang berarti bahwa miliaran tahun yang lalu, setiap gerhana matahari adalah gerhana total.

Jika bulan terus menjauh dari bumi, maka gerhana total akhirnya akan hilang, dan ini bahkan akan diikuti oleh hilangnya gerhana annular (jika planet ini berlangsung selama itu). Jadi tampak bahwa kita hanya berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk menyaksikan fenomena ini. Benarkah demikian? Beberapa ilmuwan berteori bahwa simetri matahari-bulan ini adalah faktor khusus yang membuat keberadaan kita di Bumi menjadi mungkin. Selengkapnya baca disini




1. Simetri dalam Fisika
Dalam matematika, bahasa dari fisika, simetri memiliki arti yang lebih spesifik. Simetri dalam fisika didefinisikan sebagai imunitas untuk berubah. Yaitu jika sesuatu dilakukan operasi tertentu dan tidak berubah, maka disebut simetri.

Definisi ini tidak hanya mencakup simetri bilateral tetapi juga mencakup simetri lain:

Simetri translasi waktu: hukum fisik tidak berubah dengan waktu.
Simetri translasi: Hukum-hukum fisika berlaku sama dimanapun di alam semesta.
Simetri rotasi: Hukum fisika tidak berubah jika dibalik

Simetri ini sangat penting untuk memahami ilmu, terutama fisika. Jika hukum alam tidak simetris, tidak akan ada harapan untuk bisa menemukan mereka. Dalam alam semesta di mana hukum-hukum alam nya tidak simetris, hasil eksperimen tentu akan berubah tergantung pada di mana, kapan dan ke arah mana percobaan dilakukan.

Salah satu contoh pentingnya simetri adalah sebagai berikut:
Salah satu cara para astronom dapat menentukan komposisi material bintang-bintang yang jutaan tahun cahaya jaraknya adalah dengan memeriksa tanda tangan kimia yang dikodekan dalam cahaya yang mereka pancarkan. Agar kesimpulan para astronom valid, maka atom dalam bintang-bintang di sudut lain dari alam semesta tersebut harus mematuhi hukum yang sama dengan hukum-hukum yang mengatur alam semesta di sudut kita.

Simetri yang terintegrasi dengan cara alam semesta bekerja ini yang Albert Einstein gunakan sebagai pedoman ketika ia merancang Teori Relativitas-nya.

Einstein sangat yakin bahwa hukum-hukum fisika harus sama untuk semua pengamat, terlepas dari bagaimana mereka bergerak. Melalui berbagai eksperimen pemikiran, Einstein menemukan simetri lain yang mendasar di alam, yang disebut kovariansi umum. Berdasarkan simetri ini, hukum-hukum fisika bertindak sama terlepas dari apakah obyek dipercepat atau jatuh. Dengan kata lain, gaya gravitasi dan gaya yang dihasilkan dari percepatan adalah dua aspek yang sama -  mereka simetris.

Bahkan matematikawan Emmy Noether membuktikan bahwa sentralitas dari simetri sebagai sebuah prinsip fisis

Para ilmuwan juga telah melirik simetri lainnya di alam. Sebuah positron, misalnya, dapat dianggap sebagai gambar cermin dari elektron. Dan James Clerk Maxwell, seorang fisikawan matematika abad ke-19, menunjukkan simetri antara medan listrik dan magnet. Melalui serangkaian persamaan, Maxwell menunjukkan bahwa listrik dan magnet sebenarnya dua aspek yang saling melengkapi dari kekuatan yang lebih mendasar, yang disebut elektromagnetisme.

Banyak ilmuwan menduga bahwa mungkin ada simetri alami lainnya yang menunggu untuk ditemukan. Beberapa berpikir bahwa "Teori Segalanya", yang fisikawan telah menghabiskan puluhan tahun untuk menemukannya, akan berisi beberapa jenis simetri universal yang sepenuhnya menjelaskan dan merajut semua hukum yang dikenal fisika secara bersama-sama.


Baca Juga:








Source: Listverse

Selasa, 28 April 2015

Chan Chan - Kota Tanah Liat Terbesar di Dunia

Terletak di dekat pantai Pasifik di wilayah Peru La Libertad, 5 km sebelah barat dari Trujillo, Chan Chan adalah kota Pra-Columbus terbesar di Amerika Selatan dan kota arsitektur tanah terbesar di dunia. Ini adalah ibukota peradaban Chimu, yang membentang di sepanjang pesisir utara sepanjang seribu kilometer dari selatan Ekuador ke pusat Peru. Kota itu sendiri dibangun sekitar 850 M dan berlangsung sampai penaklukan oleh Kekaisaran Inca di tahun 1470 M.



Pada puncak kekaisaran Chimu, Chan Chan luasnya 20 km persegi dengan zona monumental sekitar 6 km persegi di pusat, dan diperkirakan dihuni oleh 60.000 jiwa. Kota ini memiliki sembilan benteng persegi besar dikelilingi oleh dinding tanah yang tebal setinggi 30 sampai 60 kaki. Dalam unit ini, terdapat ribuan bangunan termasuk kuil, tempat tinggal, gudang-gudang yang dibangun disekitar ruang terbuka, bersama dengan waduk dan platform pemakaman. Dinding bangunan sering dihiasi dengan ukiran timbul mewakili motif abstrak dan hewan.

Di luar sembilan unit persegi panjang ini terdapat empat sektor industri yang didedikasikan untuk kayu, tenun, dan kerajinan emas dan perak. Kota ini kehilangan logam-logam mulia nya oleh pemburu harta karun Spanyol yang menjarah kota selama abad ke-16. Daerah lebih ke selatan digunakan untuk pertanian; tanah diairi dengan sistem irigasi yang rumit.

Chan Chan didirikan di salah satu padang pasir pesisir paling suram di dunia, di mana curah hujan tahunan rata-rata kurang dari sepersepuluh inci. Tapi udara kering gurun inilah yang memungkinkan struktur kota tanah ini tetap ada sampai hari ini. Ironisnya, karena perubahan pola cuaca, hari ini Chan Chan terancam oleh terlalu banyak air, seperti hujan lebat secara bertahap mengikis kota kuno ini.












Baca Juga:





Source

Gugus Bintang Westerlund 2 dan Nebula Gum 29

Lanskap Megah yang menginspirasi dari warna-warni debu dan bintang-bintang seperti permata ini telah dirilia sebagai gambar resmi ulang tahun ke 25 dari Hubble Space Telescope.

Sebuah Cluster bintang yang terdiri lebih dari 3.000 bintang, memancar seperti kembang api kosmik, berbaring dekat pusat gambar epik ini. Cluster bintang ini dikenal sebagai Westerlund 2, dan awan gas berwarna-warni di sebelah kiri cluster bintang adalah tempat kelahiran bintang yang dikenal sebagai Gum 29, terletak 20.000 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Carina.



Citra Westerlund 2 adalah gabungan dari cahaya tampak yang ditangkap oleh Kamera Hubble untuk Survei, dan cahaya inframerah-dekat yang diambil oleh Wide Field Camera 3. Mata inframerah dari Wide Field Camera 3 mampu mengintip melalui debu yang menyelimuti wilayah ini. Wide Field Camera 3 dipasang pada tahun 2009 oleh astronot saat misi perbaikan kelima Hubble.

Westerlund 2 membentang antara 6 hingga 13 tahun cahaya. Usia Cluster bintang raksasa ini sekitar 2 juta tahun dan mengandung beberapa bintang paling panas, paling terang dan paling besar di galaksi kita.

Wilayah gas sekitar gugus bintang juga ditangkap dengan Kamera untuk Survei, dan beberapa warna pada gambar menunjukkan komposisi gas: nuansa merah mewakili hidrogen, dan hijau-kebiruan merupakan daerah yang mengandung oksigen.

Bintang terdekat membentuk arsitektur aneh yang terlihat di awan gas, seperti pilar-pilar runcing. Angin bintang yang dipancarkan oleh bintang-bintang ini bertabrakan dengan awan gas dan memicu pembentukan bintang baru.

Titik-titik merah yang tersebar di seluruh lanskap adalah bintang-bintang baru dalam cluster yang masih terbungkus kepompong gas-dan-debu mereka. Bintang-bintang samar ini berusia antara 1 juta dan 2 juta tahun, bintang yang relatif muda, yang belum "menyalakan" hidrogen di intinya. Sedangkan bintang-bintang biru cerah yang terlihat di seluruh gambar adalah bintang-bintang besar yang berada di latar depan.


Ini adalah wilayah ruang sangat menarik untuk para astronom karena merupakan inkubator bintang. Banyak bintang muda atau embrio bintang yang terlihat pada gambar akan tumbuh menjadi dewasa dan tersebar ke dalam ruang antar bintang. Tapi sekarang, daerah pembentukan bintang ini menyediakan informasi tentang bagaimana bintang dan gugus bintang terbentuk di alam semesta.

"Kualitas gambar multi-panjanggelombang dari nebula yang luar biasa ini menggarisbawahi seberapa jauh apa yang telah kita dapat sejak peluncuran Hubble pada tahun 1990. Teleskop luar angkasa Hubble diluncurkan ke ruang angkasa pada tanggal 24 April 1990. Hingga kini Hubble terus melakukan pengamatan dari kosmos, dan dapat terus beroperasi hingga tahun 2020 atau lebih.

Anda dapat melihat video tur 3D dari gambar


Visualisasi ini memberikan perspektif tiga dimensi pada gambar ulang tahun Hubble ke 25 dari nebula Gum 29 dengan cluster/gugus bintang Westerlund 2 pada intinya. Penerbangan melintasi bintang-bintang biru di latar depan dan mendekati tepi kiri bawah nebula Gum 29. Melewati awan tipis gelap di sisi dekat, perjalanan mengungkapkan gas cerah yang diterangi oleh radiasi kuat dari bintang yang baru terbentuk cluster Westerlund 2. Dalam nebula, beberapa pilar gelap, gas padat sedang dibentuk oleh cahaya energik dan angin bintang yang kuat dari cluster brilian yang terdiri dari ribuan bintang. Perhatikan bahwa visualisasi ini dimaksudkan untuk menjadi interpretasi ilmiah yang wajar dan jarak sebenarnya pada model tentu saja telah dikompresi secara signifikan.


Baca Juga:








Source: Space.com

Ahad, 26 April 2015

Alam Semesta Terjauh yang Teramati

Dengan mata kita, kita dapat melihat langit di atas kita dan rumput di bawah kita. Jika kita ingin menjelajahi kedalaman alam semesta kita, mata kita dapat melihat beberapa ribu bintang, matahari, bulan kita, dan (pada malam yang benar-benar cerah) beberapa planet yang mengorbit di tata surya kita. Itulah seluruh alam semesta kita .... setidaknya itu yang dapat terlihat oleh mata kita.

Untunglah teknologi telah memungkinkan kita untuk melihat alam semesta di luar batas-batas indera penglihatan kita dengan cara yang jauh lebih bermakna. Ini telah mengubah alam semesta kecil kita, yang hanya terlihat beberapa ribu bintang, menjadi samudera kosmik tanpa akhir yang dihuni oleh tak terhitung banyaknya bintang.


Teleskop Ruang Angkasa Hubble

Ketika para ilmuwan mengirim Teleskop luar angkasa Hubble ke orbit pada tahun 1990, mereka sudah tahu bahwa alam semesta adalah tempat yang jauh lebih besar, tapi mereka masih tidak siap untuk menerima apa yang akan mereka temukan. Pada tahun 1995, para ilmuwan yang bertanggung jawab atas Hubble memutuskan untuk melakukan percobaan kecil dengan teleskop baru itu, mengarahkannya untuk mengamati sepetak hitam kecil dari langit yang ukurannya kurang dari sepersepuluh ukuran bulan purnama (2,5 menit busur) di wilayah Big Dipper selama beberapa hari.

Diagram ini menunjukkan Teleskop luar angkasa Hubble di orbit sekitar Bumi, dengan kameranya terfokus pada sebuah petak kecil di atas konstelasi Big Dipper untuk mengambil gambar alam semesta jauh atau Deep Field.


Anda melihat kotak kuning kecil pada gambar diatas? Nah, itulah petak hitam kecil di langit di mana kamera Hubble diarahkan hari demi hari.

Selama 10 hari atau sekitar 150 kali mengorbit bumi, teleskop yang paling kuat di dunia ini sepenuhnya dimonopoli, untuk menatap "petak hitam kecil". Dan hasilnya sangat mempesona:

Hubble Deep Field (HDF) 1995. Dalam bidang kecil ini, Hubble menemukan setidaknya 3000 galaksi pada berbagai tahap evolusi.

Gambar yang dihasilkan, disebut Hubble Deep Field, menunjukkan hampir 3000 galaksi, beberapa di antaranya empat miliar kali lebih redup dari bintang samar yang terlihat dengan mata telanjang. Ya, ternyata, petak kecil kosong diruang, menyembunyikan lautan galaksi. Hampir semua dari 3.000 objek dalam gambar adalah galaksi, yang belum pernah terlihat.

Luangkan waktu sejenak untuk memahami ini. Dengan mata kita, kita melihat beberapa ribu bintang, tetapi dengan sedikit teknologi ini, kita melihat beberapa ribu galaksi!!

Bisakah kita melihat lebih jauh lagi? Jawabnya adalah bisa! Pada tahun 2003 teleskop Hubble sekali lagi diarahkan pada petak kecil dari langit, namun kali ini di konstelasi Fornax (terletak di sebelah selatan Orion) dari tanggal 24 September 2003 sampai 16 Januari 2004 (lebih dari 400 orbit).

Diagram kiri menunjukkan Teleskop luar angkasa Hubble di orbit sekitar Bumi, dengan kameranya terfokus pada sebuah petak kecil di dekat konstelasi Fornax. Gambar kanan adalah perbandingan ukuran petak kecil (kotak merah) dengan bulan purnama

Gambar yang dihasilkan, disebut Hubble Ultra Deep Field, mengandung sekitar 10.000 galaksi. Diperkirakan bahwa jika Hubble mengambil eksposur waktu yang sama untuk seluruh langit, maka proyek itu akan membutuhkan waktu 1 juta tahun.

Pandangan dari hampir 10.000 galaksi yang disebut Hubble Ultra Deep Field. Snapshot termasuk galaksi dari berbagai usia, ukuran, bentuk, dan warna. Terkecil, galaksi paling merah, sekitar 100, mungkin di antara galaksi yang paling jauh yang diketahui, ada ketika alam semesta baru berusia 800 juta tahun. Galaksi terdekat - yang lebih besar, lebih cerah, spiral yang terdefinisi dengan baik dan ellipticals - berkembang sekitar 1 milyar tahun yang lalu, ketika kosmos berusia 13 miliar tahun.

Kemudian, Wide Field Camera 3 dipasangkan ke Hubble pada tahun 2009 memperpanjang pandangan ke cahaya inframerah-dekat. Hasilnya adalah gambar yang disebut Hubble Ultra Deep Field inframerah (IR-HUDF) yang memperlihatkan galaksi-galaksi yang lebih jauh yang muncul hanya 800 juta tahun setelah Big Bang. Kamera ini mengambil lebih dari 2.000 gambar dari petak yang sama dengan HUDF selama 50 hari, dengan total waktu paparan 2 juta detik.

HUDF Inframerah 2009

Akhirnya pada bulan September 2012, Kamera ACS dari teleskop Hubble dan saluran inframerah dari kamera WFPC3 mengambil gambar yang disebut sebagai Hubble eXtreme Deep Field (HXDF), gambar kosmos yang paling jauh yang pernah diambil oleh manusia. Menggabungkan kekuatan yang dikembangkan selama 10 tahun, HXDF menjadi lebih sensitif, dalam beberapa warna, daripada Hubble Deep Field (HDF) 1995, Hubble Ultra Deep Field (HUDF) 2004, dan Infrared HUDF 2009.

Meskipun HXDF bidang pandangnya lebih kecil dari HUDF, namun dapat menunjukkan galaksi-galaksi redup (jauh) - kira-kira 5.500. Galaksi-galaksi samar ini kecerahannya sekitar seper 10 milyar dari kecerahan obyek yang paling samar yang bisa dilihat oleh mata kita.

Citra terdalam dari alam semesta yang pernah diambil dalam cahaya tampak. Gambar di atas adalah Hubble eXtreme Deep Field (HXDF) menunjukkan contoh dari beberapa galaksi tertua yang pernah terlihat, galaksi yang terbentuk tepat setelah zaman kegelapan, 13 miliar tahun yang lalu, ketika alam semesta hanya beberapa persen dari usia saat ini. tersebut.  Para astronom di seluruh dunia kemungkinan akan mempelajari HXDF selama bertahun-tahun yang akan datang untuk lebih memahami bagaimana bintang dan galaksi terbentuk di alam semesta awal.

Kemudian pada tahun 2014, gambar diupdate lagi dengan menambahkan data ultraviolet seperti yang terlihat dibawah ini:

Galaksi-galaksi seperti permen berwarna-warni mengisi Hubble Ultra Deep Field 2014. Galaksi paling redup lebih dari 10 miliar kali lebih redup dari bintang yang terlihat dengan mata telanjang dan mewakili alam semesta yang sangat jauh di masa lalu, setidaknya 100 juta tahun setelah Big Bang. Gambar di atas dibuat dengan penambahan signifikan data ultraviolet ke Hubble Ultra Deep Field, ini merupakan update pada pandangan paling jauh Hubble ke arah konstelasi Fornax selatan. Sekarang mencakup seluruh rentang panjang gelombang yang tersedia untuk kamera Hubble, dari ultraviolet ke cahaya terlihat hingga inframerah dekat. Data Ultraviolet menambahkan kemampuan penting mempelajari pembentukan bintang di galaksi-galaksi Hubble Ultra Deep Field antara jarak 5 dan 10 miliar tahun cahaya.

Memandang kosmos
Gambar bertindak seperti mesin waktu. Semakin jauh galaksi maka akan semakin lama cahayanya sampai ke kita - dan semakin awal alam semesta yang kita lihat. Karena alam semesta terus mengembang sejak cahaya dipancarkan, beberapa galaksi dalam gambar terletak dekat dengan tepi alam semesta yang teramati. Ini adalah titik terjauh di ruang yang kita bisa, pada prinsipnya, lihat. Ini adalah sekitar 45 miliar tahun cahaya dari Bumi: cahaya dari obyek yang lebih jauh belum sampai ke kita.



Jauh dan dahulu sekali
Beberapa galaksi dalam gambar HXDF relatif lebih dekat dibanding yang lainnya, yaitu obyek-obyek yang lebih besar dalam gambar: galaksi biru atau putih dengan lengan spiral, atau galaksi merah dan oranye besar. Galaksi seperti ini sangat mirip dengan galaksi yang kita lihat di dekat Bima Sakti.

Obyek-obyek yang paling jauh terlihat sangat berbeda dengan galaksi-galaksi yang lebih dekat, menunjukkan seberapa cepat perubahan galaksi di alam semesta awal. Mereka bersinar terang dengan cahaya bintang-bintang muda, mengungkapkan bahwa lebih banyak bintang yang terbentuk di alam semesta awal daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Salah satu obyek-obyek ini, dijuluki 39546284, terlihat pada gambar yang diperbesar di atas, dianggap yang paling jauh: dimana cahayanya membutuhkan waktu sekitar 13,3 miliar tahun untuk mencapai kita (alam semesta itu sendiri diperkirakan berusia sekitar 13,8 miliar tahun). Banyak dari galaksi yang sangat muda akhirnya akan berkembang menjadi galaksi yang terlihat lebih seperti Bima Sakti.

Bagian dari Gambar HXDF diatas

Gambar juga berisi beberapa supernova. SN Primo adalah salah satu dari supernova, hampir sepuluh miliar tahun cahaya jauhnya. Supernova seperti ini yang digunakan untuk memetakan sejarah ekspansi alam semesta.

Mungkin fakta yang paling luar biasa adalah bahwa gambar ini hanya mewakili sebagian kecil dari alam semesta kita. Diperkirakan ada 100-200 milyar galaksi di alam semesta, dan hanya sekitar 5.000an yang muncul dalam HXDF diatas. Dengan kata lain, Anda akan membutuhkan sekitar 30 juta gambar seperti HXDF untuk memetakan seluruh langit.

Pertanyaan lain yang perlu kita renungkan adalah: Apakah hanya kita (manusia bumi) satu-satunya mahluk hidup yang memandang dan menikmati gambar-gambar ini? Apakah manusia bumi lah satu-satunya mahluk yang dapat dan berusaha memahami alam semesta? Apakah kita sendirian di alam semesta yang maha luas ini?

Gambar yang luar biasa ini akan menjadi salah satu warisan Hubble yang abadi. Karena Space Shuttle sekarang sudah pensiun dari layanan, tidak ada misi servis masa depan yang direncanakan. Ini berarti tidak ada upgrade alat di masa depan, sehingga tidak mungkin bagi Hubble untuk dapat meningkatkan secara signifikan kedalaman gambar ini atau mengambil gambar yang lebih jauh dari gambar ini. Sebuah kehormatan yang mungkin menunggu James Webb Space Telescope, yang dijadwalkan akan diluncurkan pada tahun 2018, dan awal dari warisan astronomi lainnya ....




Baca Juga:








Source: phys.org

Sabtu, 25 April 2015

Taman Bunga Melayang di Jepang

Saat ini sedang dipamerkan di Tokyo, "Floating Flower Garden," atau Taman Bunga yang Melayang adalah sebuah instalasi interaktif  dari 23.000 tanaman bunga yang sedang mekar. Pengunjung memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan bunga yang mengambang. Tapi saat Anda mendekati mereka, bunga-bunga akan naik ke udara, menciptakan ruang kosong setengah bola dengan anda sebagai pusatnya di dalam hutan bunga yang lebat.



Dengan kata lain, meskipun seluruh ruang diisi dengan bunga, ruang setengah bola terus-menerus tercipta dengan pengunjung berada di pusat dan pengunjung bebas untuk bergerak kemanapun yang mereka inginkan.

Beberapa pengunjung dapat bergerak melalui instalasi sekaligus dan bung-bunga menjauh dari mereka dan mengelilingi mereka. Jika ada dua atau lebih pengunjung mendekat satu sama lain maka ruang setengah bola mereka masing-masing akan menjadi ruang setengah bola tunggal.

Dalam taman bunga mengambang interaktif ini pengunjung benar-benar tenggelam dalam taman bunga, dan menjadi benar-benar menyatu dengan taman itu sendiri.

Floating Flower Garden adalah instalasi terbaru yang diciptakan oleh TeamLab, sebuah seni kolektif Jepang dari "ultra-teknologi" yang dipimpin oleh Toshiyuki Inoko. Mereka memamerkan taman bunga melayang ini dengan skala besar di Miraikan, Tokyo. Acara ini telah begitu populer dan akan berakhir pada tanggal 10 Mei 2015.










Baca Juga:






Source: TeamLab.net

Jumaat, 24 April 2015

Stingray City - Kotanya Ikan Pari

Stingray City atau Kota Pari, adalah daerah laut dangkal berpasir di North Sound Grand Cayman, di kepulauan Cayman di Laut Karibia barat. Daerah ini menjadi daya tarik wisata paling populer di Kepulauan Cayman, karena ikan pari selatan berlimpah disini dan pengunjung dapat berinteraksi dengannya layaknya hewan piaraan.



Pari-pari mulai berkumpul di daerah ini sejak tahun 1980 ketika nelayan, yang kembali dari menagkap ikan, berhenti disini untuk membersihkan ikan mereka di air tenang yang dangkal dan berpasir. Ikan-ikan dan cumi-cumi yang dibuang nelayan ke laut menarik ikan pari yang biasanya memakan moluska dan krustasea, dan sesekali ikan kecil. Segera ubur-ubur mulai mengasosiasikan suara motor perahu dengan datangnya makanan. Tahun berlalu, dan akhirnya beberapa penyelam lokal menyadari bahwa ikan-ikan pari disini bisa diberi makan langsung dari tangan.

Hari ini, diperkirakan 30 sampai 40 pari Selatan telah menjadikan Stingray City sebagi rumah mereka, hidup dari cumi-cumi dan makanan yang ditawarkan oleh para snorkel dan penyelam. Banyak kapal-kapal tur dan kapal pribadi yang membawa para turis di Stingray City. Kedalaman air disini tiga sampai lima kaki - sempurna untuk berenang dan snorkeling.









Baca Juga:







Source