Selasa, 25 Ogos 2015

Dua Sprite Merah yang Luarbiasa Tertangkap ISS

Saat berada pada posisi barat laut Mexico, astronot Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengambil foto timur laut Meksiko yang menangkap sprite merah di atas cahaya putih dari badai aktif. Pada gambar dibawah ini, sprite berjarak 2.200 kilometer dari ISS, dan berada di atas Missouri atau Illinois; lampu-lampu dari kota Dallas, Texas muncul di latar depan. Sprite ditembakkan keatas hingga lapisan airglow yang kehijauan, dekat bulan yang sedang terbit.




Dua menit 58 detik kemudian, saat ISS berada diatas Acapulco, Meksiko, para awak menangkap sprite merah lainnya (gambar bawah) diatas awan badai dan debit petir yang putih cemerlang dekat pantai El Salvador. Karena jarak ISS ke awan badai lebih dekat -sekitar 1.150 km- membuat rincian sprite lebih jelas terlihat. Lampu-lampu kota terlihat berwarna kuning menyebar karena mereka bersinar melalui awan.



Foto-foto ini menunjukkan sulur-sulur sprite 100 kilometer di atas permukaan Bumi. Sprite adalah pelucutan muatan listrik utama, tetapi mereka bukan petir yang kita lihat sehari-hari. Sebaliknya, mereka adalah fenomena plasma dingin tanpa suhu yang sangat panas seperti petir yang kita lihat di bawah badai. Sprite merah lebih seperti pelucutan listrik di tabung fluorescent. Semburan energi sprite diperkirakan terjadi selama peristiwa badai besar.

Sprite merah pertama kali difoto pada tahun 1989. Sejak itu mereka telah terlihat dari berbagai pesawat, pesawat ulang-alik, dan ISS, biasanya di ketinggian sekitar 50 - 100 km di atmosfer. Namun sprite merah tetap misterius - kilat mereka hanya sepersekian detik, sehingga para ilmuwan hannya punya sedikit waktu untuk mengumpulkan data.


Penjelasan Sprite Paling Mutakhir
Awal musim panas ini, para ilmuwan dari Florida Institute of Technology menjelaskan secara lebih rinci daripada sebelumnya tentang apa yang menyebabkan sprite. Mereka membandingkan rekaman video gerak lambat dari sprite yang direkam dari dua pesawat terbang di ketinggian lebih dari delapan 13km, dengan simulasi dari fenomena tersebut. Mereka yakin bahwa pelucutan muatan listrik itu dipicu karena gangguan yang disebabkan oleh gelombang gravitasi atmosferis di bagian atas atmosfer.

Profesor Ningyu Liu, yang memimpin penelitian di Florida Institute of Technology, mengatakan gelombang di lapisan atmosfer ini menghasilkan gangguan yang tumbuh dalam medan listrik di atas badai. Ketika sambaran petir muncul di awan, gangguan atau disturbansi menghasilkan halo berbentuk pancake yang bersinar lemah sekitar 70 km (43 mil) di lapisan mesosfer yang kemudian memicu pelucutan muatan listrik yang cepat untuk menghasilkan sprite.

Profesor Liu mengatakan: 'Disturbansi dengan ukuran kecil dan amplitudo besar, adalah yang terbaik untuk memulai sprite. Selengkapnya tentang pengungkapan fenomena Sprite oleh para ilmuwan dari Florida Institute of Technology ini, dapat anda baca disini: Misteri Cahaya Sprite Terungkap?


Baca Juga:






Source: earthobservatory.nasa.gov

Tiada ulasan:

Catat Ulasan