Selasa, 28 Julai 2015

Danau Tuz Golu Turki

Danau Tuz, atau Tuz Golu di Turki, adalah sebuah danau garam yang terletak di sebuah daerah yang luas di tengah dataran tinggi gersang Turki, sekitar 105 km sebelah timur laut dari Konya. Ini adalah danau terbesar kedua di Turki. Danau ini dialiri oleh dua sungai besar, air tanah, dan air permukaan, tetapi tidak memiliki outlet, karena itu danau ini memiliki kandungan garam yang tinggi.



Untuk sebagian besar tahun, danau ini sangat dangkal, kedalamannya jarang mencapai satu meter, terutama selama bulan-bulan musim panas yang kering saat air menguap dalam jumlah besar meninggalkan kerak garam pada permukaan danau hingga 30 sentimeter tebalnya. Garam ini dipanen, diproses dan dijual ke seluruh Turki. Bahkan, 63% dari garam yang dikonsumsi di Turki berasal dari Danau Tuz.

Seperti kebanyakan danau garam, Danau Tuz adalah tempat berkembang biak dari halophiles seperti mikroalga Dunaliella salina, yang dalam kondisi salinitas tinggi dan intensitas cahaya yang tepat, berubah merah karena produksi karotenoid pelindung dalam sel-selnya. Pigmen ini membuat danau menjadi berwarna merah darah. Danau juga menarik koloni besar burung seperti flamingo, angsa dan alap-alap.








Baca Juga:







Source

Benarkah Klerksdorp Spheres adalah OOPArts?

Di kota kecil Ottosdal, di pusat Propinsi North West, Africa Selatan, penambang yang bekerja di tambang pyrophyllite telah menemukan bola-bola logam misterius yang dikenal sebagai Klerksdorp Spheres. Bola-bola ini berwarna coklat kemerahan, gelap, agak pipih dan dalam berbagai ukuran, dari kurang dari satu sentimeter sampai sepuluh sentimeter diameternya, dan beberapa dari mereka memiliki tiga alur paralel melingkar di sekitar equatornya (tengah bola), Penampilannya yang luarbiasa ini membuat bola-bola ini bagai sebuah barang hasil produksi. Namun bola-bola logam ini berusia 3 miliar tahun, dimana saat itu Bumi masih terlalu muda untuk menjadi tuan rumah kehidupan cerdas yang mampu menciptakannya. Tidak heran, benda-benda ini telah menarik perhatian dan spekulasi.i tidak hanya dari masyarakat ilmiah namun juga dari berbagai kelompok pinggiran tseperti pendukung "teori astronot kuno".


Klerksdorp Spheres

Klerksdorp Spheres sering diklasifikasikan sebagai "Out-of-Place Artefacts", sebuah istilah yang diciptakan oleh seorang naturalis dan cryptozoologist Amerika untuk menunjukkan benda-benda sejarah, arkeologis, paleontologis yang ditemukan dalam konteks yang sangat tidak biasa atau tampaknya mustahil dan bertentangan dengan kronologi sejarah konvensional karena "terlalu maju" untuk tingkat peradaban yang ada pada saat itu. Benda-benda seperti ini biasanya digunakan sebagai bukti yang menunjukkan adanya makhluk cerdas bahkan sebelum manusia seharusnya ada.

Klerksdorp Spheres

Namun, Klerksdorp Spheres, bukanlah  salah satu dari Out-of-Place Artefacts atau benda yang diluar konteks dan juga tidak se-misterius penampilannya.

Bola ini sebenarnya adalah konkresi (concretion),  dibentuk oleh pengendapan sedimen-sedimen dan abu vulkanik, setelah mereka berakumulasi 3 miliar tahun yang lalu. Konkresi biasanya sering berbentuk bulat atau bulat telur yang menyebabkan mereka sering dikira secara keliru sebagai telur dinosaurus, atau puing-puing luar angkasa atau artefak manusia, dalam kasus ini.

_____________________________________________________________________________________________________

Konkresi adalah materi bermassa padat dan keras yang dibentuk oleh pengendapan semen mineral dalam ruang antara partikel (ruang pori), dan ditemukan dalam batuan sedimen atau tanah. Konkresi sering berbentuk bulat telur atau berbentuk bulat, meskipun bentuk tidak teratur juga terjadi. Kata 'concretion' berasal dari bahasa Latin con makna 'bersama-sama' dan arti crescere 'tumbuh'. Konkresi terbentuk di dalam lapisan strata (lapisan-lapisan) sedimen yang telah terdeposit. Mereka biasanya terbentuk di awal sejarah pengendapan sedimen, sebelum sisa sedimen mengeras menjadi batu. Semen konkresi ini sering lebih keras dan lebih tahan terhadap cuaca dari strata dimana ia terbentuk.

_____________________________________________________________________________________________________

Contoh konkresi kapur, yang memiliki alur, ditemukan di Schoharie County, New York

Punggung lintang dan alur yang terdapat pada Klerksdorp Spheres adalah alami dan juga diketahui terjadi di konkresi-konkresi yang ditemukan di tempat lain di bumi. Contoh yang terkenal termasuk "Kelereng Moqui" yang ditemukan dalam Navajo di Utah selatan, dan konkresi karbonat ditemukan di Schoharie County, New York. Konkresi-konkresi serupa setua 2,8 miliar tahun juga ditemukan di Hamersley Group  Australia.

Banyak klaim palsu yang telah dibuat mengenai benda-benda ini. Klaim yang sering diulang adalah bahwa pengujian oleh NASA menemukan bola begitu tepat seimbang dan mereka hanya bisa dibuat pada gravitasi nol. Padahal tidak pernah ada catatan dari NASA yang mengatakan seperti itu, dan bahkan objek-objek itu tidak bulat sama sekali seperti terlihat dari gambar-gambar ini. Klaim lain adalah bahwa bola-bola itu terbuat dari logam yang "lebih keras dari baja". ^_^

Spesimen dari Klerksdorp Spheres disimpan di Museum Klerksdorp di Klerksdorp, sebuah kota sekitar 70 km dari Ottosdal.

Moqui Marbles, konkresi hematit, dari Navajo Sandstone di Utah tenggara menunjukkan alur dan bentuk yang sama.

Moeraki Boulders di Selandia Baru adalah contoh lain dari konkresi bola


Lebih lengkap lagi mengenai batu-batu berbetuk bola alami ini dapat dibaca disini: Batu-Batu Bola; Misteri Geologi?








Sumber:

Sabtu, 25 Julai 2015

Misteri Peradaban Indian Anasazi

Sekitar 200 M, sebuah peradaban menetap di Amerika Utara di daerah yang sekarang dicakup oleh New Mexico, Colorado, Utah, dan Arizona. Mereka disebut Anasazi, suku Indian prasejarah asli Amerika. Mereka bercocok tanam jagung, labu, dan kacang-kacangan. Mereka menenun keranjang dan tembikar panggang. Mereka adalah suku Indian pertama yang tercatat menggunakan busur dan anak panah. Mereka membangun keajaiban arsitektur besar di sisi pegunungan hingga wilayah mereka ditutupi dengan kota tebing dan peternakan yang luas. Tiba-tiba, sekitar 750 tahun yang lalu, seluruh peradaban mereka menghilang, hanya meninggalkan beberapa tubuh yang di mumi kan, beberapa harta benda duniawi mereka dan misteri ....



Pada tahun 1897 seorang peternak yang mencari sapinya yang telah menyimpang dari kawanan, membuat penemuan mengejutkan: rumah tebing kuno di Colorado. Bangunan-bangunan spektakuler dan artefak-artefak merupakan bukti nyata dari sebuah peradaban maju pernah tinggal di daerah itu dan menghilang. Dalam tahun-tahun berikutnya, penemuan-penemuan lebih besar dibuat, diantaranya penemuan struktur serupa di Utah dan Arizona.

Penemuan-penemuan luar biasa tersebut membuat bingung para peneliti dan sejarawan, bangunan-bangunan yang tidak mereka sangka atau bayangkan ada di wilayah tersebut, ternyata ditemukan, bangunan lima lantai juga ditemukan, hal ini sangat berbeda dengan peradaban dan budaya Indian amerika barat daya lainnya. Salah satu struktur di situs arkeologi, yang kemudian akan disebut Pueblo Bonito, berisi lebih dari 650 kamar.


Pada Chaco Canyon, peneliti menemukan selusin kompleks besar yang mencakup lebih dari 300 struktur berbentuk lingkaran sempurna. Tapi apa tujuan mereka dibangun? Dindingnya ditutupi dengan lukisan-lukisan misterius. Penemuan di Chaco Canyon merupakan temuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika, para peneliti yakin bahwa tidak ada lagi penemuan di amerika barat daya yang dapat dibandingkan dengan kemegahan dari Chaco Canyon. Arkeolog kagum dengan kekayaan tembikar, senjata, alat-alat, perhiasan; dan setiap potongan karya seni yang ditemukan di sekitarnya.

Pueblo Bonito

Anasazi juga membangun sebuah observatorium astronomi dan menggunakan kalender seremonial untuk merencanakan kehidupan sehari-hari dan ritual mereka. Fenomena lain yang luar biasa adalah sistem jalan yang rumit. Di tempat tinggal mereka, mereka membangun sebuah lubang pusat di lantai, yang mewakili pintu masuk dari bawah (dunia ketiga) ke dunia keempat di Bumi.

Sekitar 20 juta tahun yang lalu, Chaco Canyon adalah pusat dari lautan besar. Setelah laut mundur, satu-satunya hal yang tersisa adalah gurun kering. Tanpa air, unsur utama untuk hidup, bagaimana mungkin peradaban kuno ini telah berkembang di wilayah tersebut? Dan yang paling penting, mengapa mereka membangun kota-kota mereka di wilayah yang tandus seperti itu? Ini hanyalah salah satu dari banyak misteri yang mengganggu yang belum dapat dijawab oleh para arkeolog.

Dinding ngarai adalah sumber utama batu untuk konstruksi mereka, tetapi, dari mana kayu-kayu yang mereka pakai berasal? Menurut arkeolog, pembangunan kota-kota yang luar biasa ini akan membutuhkan lebih dari 250.000 pohon. Jika Anda bepergian ke Chaco Canyon hari ini, Anda akan melihat pemandangan yang benar-benar kering, nyaris tak ada pohon.


Sampel yang diambil dari kayu menunjukkan bahwa material itu berasal bukan dari kawasan itu, beberapa potongan kayu berasal dari jarak lebih dari 50 mil. Untuk proses pemotongan dan ukiran, mereka hanya menggunakan kapak batu. Orang-orang kuno Chaco tidak memiliki gerobak atau kuda untuk mengangkut kayu, jadi bagaimana mereka mengangkut bahan bangunan mereka?







Peradaban Anasazi lebih maju daripada suku-suku Indian lainnya. Gaya Pueblo rumah-rumah mereka tercermin dalam arsitektur modern. Jejak budaya mereka dapat ditemukan dalam budaya suku Hopi, meski itu tidak membuktian bahwa hopi adalah keturunan mereka.

Nama Anasazi sebenarnya adalah nama yang diberikan oleh suku Indian Navajo yang berarti "Orang kuno yang bukan kami atau berbeda dengan kami."Rumah-rumah mereka yang permanen, kota-kota dan pertanian mereka sangat kontras dengan semua suku-suku lain di barat daya Amerika. Mereka meninggalkan lukisan batu dan ukiran di seluruh wilayahnya. Mereka meninggalkan tembikar dan alat-alat, tetapi tidak ada penjelasan kemana dan mengapa mereka pergi. Ada banyak teori tentang lenyapnya mereka, baik dari kalangan ilmuwan maupun orang awam, dan semua teori masuk ke dalam tiga kategori dasar.

Teori Kekeringan
Sekitar 1.100 M, ada kekeringan besar melanda daerah di mana Anasazi hidup. Kekeringan ini mungkin yang membunuh seluruh penduduk atau memaksa mereka bermigrasi keluar dari wilayah tersebut. Ketika Anasazi bermukim kembali di daerah yang berbeda, mereka mengubah penampilan mereka, seni, budaya mereka, dan agama mereka. Tapi mungkinkah puluhan ribu Anasazi meninggalkan rumah mereka tanpa membawa peralatan bahkan makanan mereka? Temuan terbaru di bidang iklim menunjukkan bahwa kekeringan besar yang melanda wilayah anasazi tidak separah yang ilmuwan percaya sepuluh tahun yang lalu, tentu saja tidak cukup parah untuk mendorong sebuah peradaban meninggalkan rumah-rumah mereka.

Konflik
Suku-suku lain yang berjumlah lebih besar mungkin telah menyerang Anasazi, membunuh seluruh penduduk mereka yang tersebar di beberapa kota. Namun tidak satupun tanda-tanda bekas pertempuran yang cukup besar untuk menghancurkan suatu bangsa. Mungkinkah para penyerbu tidak menjarah dan merusak kota-kota yang mereka taklukkan? Mereka bahkan tidak mengganggu mayat-mayat yang dikuburkan secara damai dalam kota. Terlebih lagi, mungkinkah para penyerbu membawa membawa pergi ribuan mayat prajurit, wanita dan anak-anak suku anasazi yang tewas mereka bunuh? Tidak ada bukti perang yang mendorong kepunahan anasazi yang pernah ditemukan. Kota-kota tidak menunjukkan ada tanda-tanda bekas pengepungan dan makam-makam tidak pernah digali.

Koneksi Alien
Para ilmuwan mengejek penjelasan yang melibatkan makhluk luar angkasa, tetapi itu tidak membuat para pecinta UFO dan alien patah semangat dalam mengajukan teorinya. Menurut mereka Anasazi bukan satu-satunya peradaban kuno yang menghilang tanpa jejak, mereka adalah salah satu dari bangsa yang hilang seperti Maya, dan pembangun Pulau Paskah. Namun bisakah alien menculik seluruh penduduk? Atau mungkinkah Anasazi adalah alien itu sendiri, yang hidup di wilayah itu selama beberapa generasi sebelum mereka kembali ke dunia asal mereka? Menurut para pecinta teori ini, Peradaban anasazi yang maju membuktikan bahwa mereka sangat berbeda dari setiap penghuni lain dari planet ini, dan eksodus misterius mereka dapat menjadi bukti bahwa mereka tidak meninggalkan rumah mereka, melainkan mereka kembali ke rumah (temat asal) mereka.


Alien atau tidak, situs-situs peninggalan anasazi memiliki cukup kesamaan dengan situs-situs kuno lainnya di seluruh dunia (seperti Stonehenge) yang menunjukkan bahwa Anasazi adalah bagian dari budaya kuno global. Sebagai anggota budaya itu, mereka memiliki pengetahuan tentang astronomi dan pemahaman tentang alam semesta. Hilangnya mereka tetap menjadi misteri.

Jadi bagaimana seluruh peradaban bisa lenyap dari muka bumi, meninggalkan bukti budaya mereka tetapi tidak ada penjelasan dari mana mereka atau kemana mereka pergi? Andalah yang menjadi hakim.




Baca Juga:







Dari Berbagai Sumber

Khamis, 23 Julai 2015

Planet Sepupu Bumi yang Lebih Besar dan Lebih Tua

Salah satu tujuan terbesar dalam mencari eksoplanet -dunia alien- adalah menemukan planet yang kurang lebih seukuran Bumi yang mengorbit bintangnya dalam "zona layak huni," di mana air cair dapat dimungkinkan ada di permukaan. Dengan kata lain, menemukan bumi yang lain.

Sejauh ini, selusin planet seperti itu telah telah ditemukan. Semua dari mereka mungkin kurang lebih seperti Bumi (kita tidak bisa memastikan), tetapi orbit mereka lebih kecil daripada bumi, dan bintang mereka lebih dingin dari Matahari

Baru-baru ini, para astronom mengumumkan mereka telah menemukan planet lain di zona layak huni bintang-nya: Kepler-452b. Tapi yang satu ini berbeda: Planet ini mengorbit bintang yang kurang lebih seperti Matahari. Dan Bintang serta planet tersebut sekitar 1.400 tahun cahaya jauhnya dari kita.

Ilustrasi kemungkinan penampilan dari planet Kepler-452b

Planet itu ditemukan dengan menggunakan apa yang disebut metode transit; Saat planet mengorbit bintang, dan tepi orbitnya ada pada sudut pandang kita, kita melihat planet melintas langsung di depan bintang sekali per orbit. Ini disebut transit, dan planet tersebut memblok sedikit cahaya bintang. Jumlah cahaya yang diblokir tergantung pada ukuran bintang (yang dapat kita tentukan) dan ukuran planet. Sebuah planet besar akan memblok lebih banyak cahaya, sedangkan planet kecil akan sedikit memblok cahaya dari bintangnya untuk menuju kita.

Metode Transit

Kepler-452b mengorbit bintangnya pada jarak hanya 5 persen lebih besar dari jarak Bumi mengorbit Matahari, dengan tahun yang lamanya 385 hari. Meskipun bintangnya mirip dengan Matahari, namun bintang ini lebih tua, dan bintang akan bertambah cerah dengan bertambahnya usia mereka. Itu berarti Kepler-452b sebenarnya menerima lebih banyak panas dari bintangnya daripada kita dari Matahari, sehingga kemungkinan lebih hangat daripada bumi kita.

Perbandingan Bumi dengan Kepler-452b

Namun perlu dicatat bahwa beberapa miliar tahun yang lalu, bintang itu lebih dingin, kurang lebih seperti Matahari sekarang. Itu berarti bahwa dahulu, 452b pernah mendapatkan jumlah cahaya dan panas yang sama seperti bumi kita.

Semua itu masih belum berarti planet tersebut seperti Bumi. Planet itu lebih besar daripada planet kita: Diameternya adalah 1,6 kali Bumi. Sayangnya saat ini kita tidak tahu massanya, dan tanpa itu kita tidak bisa tahu kepadatannya. Padahal kepadatan atau densitas adalah hal yang dapat memberi kita petunjuk pertama tentang bahan apa yang membuat planet tersebut; air memiliki kepadatan 1 gram per cc, tapi besi 8. Sedangkan batuan 2-3.

Jika planet itu memiliki bahan-bahan yang sama seperti Bumi, maka planet itu akan lebih massif; empat kali massa Bumi. Dalam hal ini, gravitasi permukaannya akan 1,6 kali Bumi. Jika berat Anda ditimbang 100 Newton di Bumi, maka disana berat anda menjadi 160 Newton. Tapi hanya jika planet itu berbahan batuan dan metal seperti kita. Jika planet itu kurang padat (lebih banyak batuan) daripada bumi, maka gravitasi permukaannya akan lebih rendah; jika planet itu lebih padat (lebih metalik), maka gravitasi permukaannya akan menjadi lebih tinggi.

Belum jelas apa artinya semua itu untuk atmosfer planet. Jika semua hal lain dianggap sama, gravitasi yang lebih besar berarti dapat dapat memegang/menahan gas lebih banyak, sehingga udara bisa jadi lebih tebal. Jika demikian - dan mengingat planet itu menerima lebih banyak cahaya dan panas dari bintangnya daripada kita - maka mungkin planet itu menderita efek rumah kaca. Atau, mungkin tidak memiliki udara sama sekali. Atau atau atau. Tanpa informasi lebih lanjut, kita hanya bisa menebak.

Ini adalah penemuan yang menarik, karena ini adalah planet ekstrasurya pertama sekitar ukuran bumi dalam zona habitasi bintang yang juga kurang lebih seperti Matahari kita sendiri. Terakhir kali kita menemukan satu planet mirip bumi yang baik adalah Kepler-186f, yang mengorbit sebuah katai merah (baca disini). Planet Kepler-186f ukurannya lebih dekat dengan ukuran bumi daripada 452b, dan mungkin lebih mirip dengan kita. Sayangnya kita juga tidak tahu apakah nasib planet yang mengorbit bintang katai merah akan membuatnya berbeda. Akankah atmosfernya berbeda? Jika ada kehidupan di sana, akan seperti apakah mereka terlihat?

 Perbandingan planet Kepler-186f dengan Kepler-452b
Orbit 186f lebih kecil, tapi bintangnya yang lebih dingin, sehingga planet ini akan menerima cahaya dan panas dari bintangnya dengan jumlah yang sama seperti yang diterima Bumi dari Matahari.

Namun hal yang mengusik hati dari semua ini adalah: Selama beberapa dekade kita tidak tahu apakah ada planet lain di sekitar bintang lain. Sekarang yang kita telah temukan ada ribuan! Dan kita juga tahu banyak yang seukuran Bumi kita, yang berarti mereka tidak terlalu sulit untuk tercipta. Bahkan, kita sekarang memperkirakan bahwa ada miliaran planet seukuran Bumi dalam galaksi kita sendiri! Kebanyakan akan terlalu panas atau terlalu dingin untuk kehidupan, atau memiliki masalah lain yang membuat mereka cenderung untuk tak berpenghuni.

Mencari planet dengan kondisi yang semirip mungkin dengan planet kita adalah tujuan yang jelas di sini. Kepler-452b adalah langkah besar ke arah itu.

Eksoplanet-eksoplanet di zona layak huni bintang mereka. Lingkaran biru kosong adalah kandidat (belum dikonfirmasi). Lingkaran biru penuh berasal dari katalog terdahulu; sedangkan lingkaran kuning adalah eksoplanet yang baru dirilis dari pengamatan Kepler. Bintang yang lebih besar berada lebih tinggi dalam grafik, dan jumlah cahaya/panas yang planet terima adalah pada sumbu horisontal (1.0 sama dengan apa yang kita nikmati di Bumi, dengan planet yang lebih dingin ke kanan).

Tapi planet itu masih tidak sempurna kemiripannya dengan planet kita. Planet itu lebih besar, bintangnya lebih panas, dan sebagainya. AMJG menduga mungkin 186f lebih seperti Bumi daripada 452b, tapi sekali lagi kita tidak bisa tahu pasti. Jadi AMJG tidak ingin berharap terlalu besar dengan penemuan ini.

Kita perlu teleskop besar, yang mampu memilah cahaya pantulan dari planet dari cahaya bintangnya, mengambil spektrumnya, dan menganalisis spektrum tersebut untuk mengetahui tanda-tanda kimianya. Dari situ kita dapat mengukur suhunya dengan lebih baik, mengetahui dari apa planet itu terbuat, dan bahkan jika ada, penanda biologis. Sampai saat itu tiba, kita tidak cukup banyak tahu tentang planet-planet ini untuk mengatakan lebih banyak tentang mereka dengan pasti.

Pertanyaan besar yang kita tanyakan adalah, Apakah kita sendirian di Alam ini? Jawabannya, mungkin bergantung dengan apa yang kita maksud dengan "Sendirian". Kami berada dalam galaksi yang penuh dengan planet-planet, banyak yang terlihat seperti planet kita, dan lebih banyak lagi yang tidak. Tetapi bahkan mereka yang terlihat berbeda pada awalnya mungkin justru lebih seperti kita dari yang kita tahu....


Baca Juga:






Sumber: NASA

Letusan Gunung Raung Juli 2015

Setelah beberapa minggu bergemuruh tektonik di bawah permukaan, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia ini mulai memuntahkan abu materialnya dan lava ke langit pada tanggal 10 Juli 2015. Setidaknya 900 penerbangan pesawat masuk dan keluar dari Bali dan bandara regional lainnya dibatalkan karena kekhawatiran tentang awan abu, yang melayang setinggi 6 kilometer (20.000 kaki) ke udara. Abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan dan kegagalan operasi dalam mesin jet.




Pada tanggal 12 Juli 2015, Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Aqua NASA menangkap citra warna dari gumpal abu vulkanik dan gas yang melayang jauh dari Gunung Raung di pulau Jawa Indonesia. Gambar memiliki resolusi sekitar 250 meter per pixel.

12 Juli 2015

Satu hari sebelumnya, Operasional Land Imager (OLI) di Landsat 8 mengambil pandangan lebih dekat (sekitar 25 meter per pixel) dari kaldera Raung pertemuan puncak kaldera di tengah-tengah beberapa awan dan dan gumpalan asap gunung.

11 Juli 2015

Dan kemudian dari tanggal 19 - 21 Juli MODIS juga menangkap gambar-gambar dari gunung Raung dibawah ini

 19 Juli 2015

20 Juli 2015

21 Juli 2015

Gunung Raung adalah sebuah stratovolcano yang telah meletus sedikitnya 13 kali dalam 25 tahun terakhir, menurut catatan yang disimpan oleh program Smithsonian Global Vulkanisme. Puncaknya berdiri 3.332 meter (10.932 kaki) di atas permukaan laut dan dibatasi oleh kaldera yang curam seluas 750 m x 2.250 m .Semua letusan gunung Raung yang dikenal telah terjadi dalam kaldera itu. Pengamat gunung Aris Yanto merekam video semburan lava ke udara dari kerucut baru yang tampaknya telah terbentuk dalam letusan 2015 ini.




Raung dikelilingi oleh beberapa kerucut vulkanik: G.Suket (2950 m) di utara, G.Lempeh (2932 m) di timur laut, G.Jampit (2338 m) di timur, G.Wates (2796 m) di selatan , G.Gadung (2390 m) dan G.Payungan (2352 m) di barat.


Jika anda mendaki gunung Raung maka base camp terakhir pendakian yang bernama Pondok Angin menyajikan pemandangan yang memukau karena letaknya yang berada di puncak bukit, sehingga kita dapat menyaksikan pemandangan alam pegunungan yang ada disekitarnya. Gemerlapnya kota Bondowoso dan Situbondo serta sambaran kilat jika kota itu mendung, menjadi fenomena alam yang sangat luar biasa. Namun, angin bertiup sangat kencang dan seperti meraung-raung di pendengaran. Karenanya gunung ini dinamakan Raung, suara anginnya yang meraung di telinga terkadang dapat menghempaskan kita didasar jurang yang terjal.

FAKTA: Selain RAUNG Indonesia juga memiliki gunung bernama RUANG yang berlokasi di kepulauan Sangihe Sulawesi Utara

 Kaldera gunung Raung (2005) dilihat dari atas pesawat

Letusan gunung Raung dilihat dari pelabuhan Gilimanuk Bali




MITOS KERAJAAN MACAN PUTIH
Sebelah barat Kaldera Gunung Raung, yang merupakan perbukitan terjal itu adalah lokasi kerajaan Macan Putih, singgasananya Pangeran Tawangulun. Di sini, juga sering terengar derap kaki suara kuda dari kereta kencana. Konon, pondok Angin ini merupakan pintu gerbang masuk kerajaan gaib itu.

Konon, di perbukitan yang mengelilingi kaldera itulah kerajaan Macan Putih berdiri. Sebuah kerajaan yang berdiri saat gunung ini meletus tahun 1638. Pusatnya terletak di puncak Gunung Raung. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Pangeran Tawangulun. Beliau adalah salah-satu anak raja Kerajaan Majapahit yang hilang saat bertapa di gunung. Keberadaan kerajaan itu sedikit banyak masih memiliki hubungan yang erat dengan penduduk setempat. Misalnya bila terjadi upacara pernikahan di kerajaan, maka hewan-hewan di perkampungan banyak yang mati. Hewan-hewan itu dijadikan upeti bagi penguasa kerajaan.

Konon, menurut masyarakat setempat, seluruh isi dan penghuni kerajaan Macan Putih lenyap masuk ke alam gaib atau dikenal dengan istilah mukso. Dan hanya pada saat tertentu, tepatnya setiap malam jum’at kliwon, kerajaan itu kembali ke alam nyata.

Pangeran Tawangulun dipercaya merupakan salah satu suami dari Nyai Roro Kidul. Setiap malam jum’at itulah penguasa laut selatan mengunjungi suaminya. Biasanya, akan terdengar suara derap kaki kuda ditempat yang sakral. Suara tersebut berasal dari kereta kencana Sang Ratu yang sedang mengunjungi sang suami Pangeran Tawangulun. Bila mendengar suara tersebut lebih baik pura-pura tidak mendengar. Jika dipertegas, suara akan bertambah keras dan mungkin akan menampak wujudnya. Bila demikian, kemungkinan kita akan terbawa masuk ke alam gaib dan kemudian dijadikan abdi dalem kerajaan Macan Putih.


Baca Juga:




Isnin, 20 Julai 2015

Perkeretaapian China

China dikenal sebagai raksasa ekonomi baru di dunia dan mereka memiliki infrastruktur kereta api yang besar. Dengan panjang total rel kereta api China yang 120,000 kilometer, ini menunjukkan bahwa Cina memiliki jalur kereta api terpanjang kedua setelah Amerika Serikat. Sesuai statistik yang diberikan oleh National Railway Administration of China pada tahun 2013, perkeretaapian China memiliki rasio penumpang kereta api per kilometer sekitar 1060 miliar penumpang, ini adalah rasio penumpang kereta api per kilometer tertinggi di dunia.

Dibawah ini adalah foto-foto kereta api China yang menakjubkan dan jarang terlihat, yang diabadikan oleh seorang fotografer muda bernama Wang Wei. Dia sangat bersemangat dan bertekad sekitar rel fotografi di Cina. Dia telah melakukan perjalanan sekitar 300.000 kilometer untuk kereta api dan jaringan kereta api China.



Sebuah kereta melintasi jembatan Longjiang, Liu Zhou, barat daya daerah otonomi Guangxi Zhuang, China.


Sebuah kereta bergerak di pegunungan Aer, Inner Mongolia di kabut bulan Juli


Lokomotif uap Qianjin yang berjalan di Jitong Railway thn 2015


Sebuah kereta bergerak di Bagian Tianshan dari Jalur Selatan Xinjiang sebelum ditutup pada awal 2015


Sebuah kereta berjalan di gurun Gobi di Xinjiang selatan


Sebuah kereta berkecepatan tinggi berjalan di Harbin-Daqing Railway


Foto ini menunjukkan lokomotif-lokomotif uap CQJC yang dibuat pada tahun 1960-an. Lokomotif ini pernah digunakan di tambang batubara Jalanur, Mongolia, tetapi mereka sekarang mulai dipensiunkan


Sebuah kereta berjalan di Jembatan Renzi di jalur Kunming-Hekou


Lokomotif diesel HXN5 ini berjalan melintasi Nancha dekat Lesser Hinggan Mountains.




Kereta K7398 dalam perjalanan dari Baihe ke Shenyang


Sebuah kereta berjalan pada Western Ring Railway yang menghubungkan Pulau Hainan dengan daratan utama, dibangun pada tahun 2004.


Kereta api yang melintas di jembatan kereta api tetinggi di dunia Beipanjiang Railway Bridge (baca juga tentang 10 jembatan tertinggi di dunia)




Baca Juga: